DOKTOR John Clarke, doktor di bidang psikologi dari University of
Sydney, Australia, yang bertahun-tahun menjadi psikolog kriminal, sadar
bahwa mungkin ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia.
"Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan dan memberikan
daftar ciri psikopat. Setelah selesai, seorang perempuan menghampiri dan
berkata "Anda baru saja menggambarkan bos saya," katanya kepada kantor
berita Jerman (DPA).
Clarke juga penulis buku The Pocket
Pscyho yang berisikan panduan singkat bagaimana melindungi diri dari
psikopat organisasional menyatakan bahwa psikopat tidak hanya ada di
penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah thriller. Psikopat,
baik laki-laki maupun perempuan, sedang berencana licik di tempat
kerja, di seluruh dunia. Penelitian menyatakan bahwa satu persen
populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat kerjanya.
Psikopat seperti itu ada di kantor besar maupun kecil, dia ada di ruang
rapat dewan maupun di lantai-lantai toko.
Para psikopat
bersembunyi melalui berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi,
mengorbankan, dan menghancurkan rekan kerja. Semuanya dilakukan tanpa
rasa bersalah maupun penyesalan. Lebih dalam lagi, ia menilai, mereka
yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis,
karena kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah artikan
sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu
yang dihargai melalui promosi, bonus, dan kenaikan upah.
Psikopat
tempat kerja akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan,
status, dan upah yang mereka inginkan. "Mereka berpikir layaknya
psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras- kerasnya demi mereka
sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan
korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan
korbannya secara psikologis," ujarnya.
CIRI UMUM PSIKOPAT
Berikut ini beberapa ciri yang mungkin dapat menjadi isyarat adanya gangguan kepribadian psikopat:
1.
Pada awalnya menampilkan sikap yang menarik, cenderung dibuat-buat,
memesona, dan menebarkan sikap hangat. Inilah yang membuat orang mudah
memercayainya, dan dengan kepercayaan itu mereka mencelakai atau menipu
korbannya.
2. Beranggapan dirinya yang paling penting dan harus
diistimewakan, semuanya berpusat pada dirinya, pokoknya untuk saya,
pokoknya milik saya, pokoknya saya dan saya.
3. Sering
memperlihatkan perlakuan yang impulsif (meledak-ledak), sulit menunda
dan mengendalikan emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau
tidak akan marah atau mengamuk.
4. Hubungan pertemanan atau hubungan sosial yang singkat, sering ganti-ganti pasangan asmara atau ganti-ganti pekerjaan.
5. Sering berbohong, menipu, dan mengkhianati.
6.
Kurang tanggung jawab atas perbuatannya, berani mengambil keputusan
berisiko dan tidak dapat belajar dari pengalaman, selalu diulang terus,
meskipun telah diberi hukuman atau peringatan.
7. Kurang mampu merasakan perasaan orang lain, tidak peduli orang lain menderita.
8.Cenderung menyalahkan orang lain untuk apa yang telah dilakukannya.
LIMA TAHAP MENGDIAGNOSIS PSIKOPAT
1.
Mencocokkan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof.
Hare. Pencocokan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan
orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan perilaku
pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh
lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan
kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian
gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang
normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin
menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang
rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang
membentuk kepribadian.
3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The
American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan
kepribadian antisosial.
4. Memerhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
GEJALA-GEJALA PSIKOPAT
1.
Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat sering pandai melucu dan
pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang
sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra,
dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang membuatnya
positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan
menutupinya.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3.
Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui
perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya
dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8.
Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu
untuk menimbang baik- buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan
mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuat atau memikirkan
tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal
kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah
menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10.
Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis
walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak
memiliki respons fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa
takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering,
tegang, gemetar bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu,
psikopat sering disebut dengan istilah "dingin".
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Ada
perbedaan antara kepribadian psikopat dan perilaku antisosial.
Perbedaan itu ditunjukkan oleh intensitasnya. Psikopat berlangsung
terus- menerus, dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Sedangkan
perilaku antisosial hanya ditunjukkan pada momen-momen tertentu.
Penderita psikopat biasanya laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan
diderita oleh kaum perempuan.